Wednesday, December 2, 2015

Pee Mak: Horor + Komedi yang Sebenarnya

Buat Jelata yang sudah pernah menyaksikan dua horor omnibus yang dibesut sutradara-sutradara terkemuka Thailand, 4bia dan Phobia 2, pasti kenal dengan nama Banjong Pisanthanakun. Sutradara muda ini bisa dibilang berhasil mengukuhkan dirinya sebagai salah satu filmmaker Thailand berpotensi yang selalu sukses menelurkan film-film bermutu. Sebut saja Shutter, Alone, bergabung dalam dua omnibus horor di atas, dan Hello Stranger. Di tahun 2013 ini, ia kembali lagi dengan sebuah film bergenre horor yang merupakan keahliannya, namun diberi sentuhan komedi. Judulnya Pee Mak.

Kisahnya sendiri mengadaptasi legenda Mae Nak Phra Khanong atau yang akrab disingkat Nang Nak, sebuah legenda hantu asal Thailand. Alkisah, Pee Mak (Mario Maurer) harus meninggalkan istri tercintanya Mae Nak (Davika Hoorne) untuk maju ke medan perang padahal Nak sedang hamil besar. Di sana, Mak tidak sendiri karena ada empat temannya, yaitu Shin, Ter, Puak, dan Aey. Di tengah kekacauan perang, Mak bersumpah akan pulang hidup-hidup guna mengunjungi sang istri dan melihat buah hati mereka.
Cerita pun berpindah ke masa di mana mereka berlima sedang melakukan perjalanan pulang. Rupanya, sumpah Mak terjadi dan ia serta teman-temannya berhasil selamat dari kekejaman perang. Namun, sesampainya di Phra Khanong, mereka dikejutkan dengan kondisi desa yang sepi bak tidak berpenghuni. Akan tetapi, hal ini tidak diambil pusing oleh kelimanya. Perjalanan pun mereka lanjutkan hingga tiba di kediaman Mak. Di sana, mereka disambut oleh Nak dan memutuskan untuk bermalam karena sudah tidak ada perahu yang melintas. Keesokan harinya, ketika mengunjungi pasar, mereka dikejutkan oleh seruan seorang perempuan mabuk yang mengatakan bahwa Nak sudah meninggal. Apa yang terjadi? Sanggupkah kelimanya melarikan diri dari hantu Nak?


Jangan bayangkan Pee Mak akan ditampilkan semenyeramkan film Nang Nak (1999). Kadar horor dalam film ini berhasil ditawar oleh empat sekawan Shin, Ter, Puak, Aey yang diperankan oleh (siap-siap keselip lidah bacanya) Auttarut Kongrasri, Nattapong Chartpong, Pongsathorn Jongwilas, dan Kantapat Permpoonpatcharasook. Siap-siap saja tertawa terbahak-bahak di tengah-tengah nuansa horor yang dibangun Pisanthanakun melalui sound-sound yang mengiris-iris telinga layaknya film-film horor lain yang kerap menggedor jantung penontonnya melalui suara. Bisa dikatakan empat orang inilah yang mencuri setiap adegan di mana mereka muncul dan mungkin seluruh film. Akibatnya, akting heartthrob Thailand, Mario Maurer, malah tidak terlalu menonjol.
Namun, bukan berarti lantas film ini menjadi sebuah komedi konyol dan norak seperti yang sering dimunculkan film-film lokal. Kisahnya terasa seimbang antara horor, romansa, dan komedi plus sudut-sudut penggambilan adegan yang ajeg dan tidak membuat pusing. Untuk kesekian kalinya, Pisanthanakun berhasil menghadirkan horor remaja yang cerdas dan memberikan sedikit labirin twist meski penonton sudah tahu siapa hantunya hanya dari poster. Dan hebatnya lagi, Pee Mak berhasil menangkal serbuan Iron Man 3 di Indonesia dengan masih gagah ditayangkan di blitz megaplex.


download filmnya DISINIIIII!!

No comments:

Post a Comment